Rabu, 24 Juni 2009

Panduan Zakat Propesi

Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi bila telah mencapai nishab.Dengan Ketentuan :
1. Mencapai nishab 5 wasaq / 652,8 kg gabah setara 520 kg (qiyas hasil tanaman)
atau 85 gram emas dalam setahun (qiyas pada emas)
2. Besar zakat 2,5 %
3. Kaidah menghitung zakat profesi
a. Dari pendapatan kasar Besar Zakat Profesi = Pendapatan total x 2,5 %
b. Dari pendapatan bersih (netto) Besar Zakat Profesi = ( Pendapatan total-Pengeluaran Perbulan ) x 2,5 %
Pengeluaran per bulan adalah pengeluaran kebutuhan primer (sandang, pangan, papan ).
Menurut Yusuf Qorodhowi, sangat dianjurkan untuk menghitung zakat dari pendapatan kasar (brutto), untuk lebih menjaga kehati-hatian.
Contoh:
Jumlah Gaji bersih Zaki perbulan Rp.2.500.000,-. karena jumlah tersebut telah mencapai nisab (520 Kg beras X Rp. 4.500,-asumsi)=Rp.2.340.000,-. Maka zakat yang harus dikeluarkan Rp.2.500.000,- X 2.5 %= Rp 62.500,-

Senin, 22 Juni 2009

Ambulan SEHATI


Alhamdulillah atas ijin Allah dan berkat dana dari donatur semua, LMI cabang Blitar telah memiliki satu buah mobil Layanan SEHATI (Sehat Ibu dan Buah Hati), berupa ambulan gratis bagi para duafa.

Jenis layanan yang diberikan melalui program ini adalah (1). Antar jemput Persalinan (2). Pemeriksaan Ibu Hamil Secara Berkala dan (3). Rujukan Ke Rumah Sakit.

Tingkat kebutuhan masyarakat akan layanan ini sangat besar, terbukti dengan banyaknya permintaan masyarakat yang langsung menghubungi LMI cabang Blitar. Namun besarnya permintaan masyarakat ini tidak semuanya dapat kami layani, karena terkendala biaya operasional kendaraan dan ketersediaan drivar yang belum pul day.

Untuk terus bisa melayai masyarakat kami senatiasa berusaha menghimpun dana donatur untuk di poskan program ini. dan kami sangat mengharapkan bertambahnya donatur baru untuk program ini sehingga harapanya Ambulance ini bisa terus melayani masyarakat duafa yang membutuhkan selama 24 jam.

Bergabunglah menjadi donatur LMI melalui program SEHATI, mari bantu ibu hamil mendapatkan pelayanan program SEHATI bersama LMI...Insya Allah ...BISA....

Suasana Pembinaan Mental Spiritual Anak Asuh LMI

Program santuanan dan beasiswa yang diberikan LMI setiap bulan sekali, tidak hanya sebatas perberian material (uang beasiswa) semata, namum lebih dari itu LMI menformat acara pemberian santunan dan beasiswa kepada anak asuh ini dengan pembinaan mental dan spiritual anak.
Setiap anak penerima santunan dan beasiswa PINTAR di haruskan datang ke kator LMI setiap pekan pertama untuk setiap bulannya.
Acara diawali dengan pengisian presensi oleh anak asuh dan penerima beasiswa untuk mengetahui tinggkat kehadiran anak asuh. Kemudian mereka dikelompokkan sesuai jenjang pendidikannya, misalnya TK, SD, SMP dan SMA. Tujuan pengelompokan ini adalah agar dalam pemberian materi pembinaan sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing anak. Tiap kelompok dipandu oleh seorang pemandu dari Kru LMI. Untuk orang tua yang mengantar juga diberikan pembinaan berupa kajian yang diberiakan langsung oleh Direktur LMI cabang Blitar, Bapak Abdul Hafidh, SE. Selain mendapatkan pembinaan para anak asuh juga diminta menyampaikan prestasinya di sekolah, sehingga Beasiswa yang diberikan benar-benar digunakan untuk kegiatan belajar mereka.
Setelah acara pembinaan selesai baru mereka menerima uang santunan dan beasiswa sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Pancaran kebahagiaan terpancar dari raut wajah-wajah mereka, semoga kebahgiaan mereka, menghasilkan pahala yang besar untuk para donatur yang telah menginfaqkan hartanya buat mereka. amin...

Profil Anak Asuh LMI Cab. Blitar

Salah satu program LMI adalah Program PINTAR (Pendidikan Untuk Anak Terlantar) yang mencakup 4 sub program yaitu; Rumah Pintar, Beasiswa Pintar, Guru Pintar dan layanan Mobil Pintar.

Program PINTAR yang sudah berjalan adalah pemberian Beasiswa Pintar. Bentuk kegiatannya adalah pemberian beasiswa/subsidi biaya pendidikan kepada siswa TK, SD, SMP, dan SMA dari keluarga yatim dan dhu'afa' (tidak mampu). Selain mendapat beasiswa mereka juga memperoleh pembinaan moral dan spiritual.

Jumlah anak asuh yang disantuni melalui beasiswa Pintar ini berjumlah 56 orang, dengan nominal antara; Rp 25.000,-, Rp.30.000,-,Rp.40.000,- dan Rp50.000,- perbulan, sehingga total beasiswa untuk setiap bulannya mencapai Rp.2.300.000,-. Anak-anak asuh dikumpulkan setiap bulan sekali pada hari minggu pertama di kantor LMI, selain untuk pembagian beasiswa, mereka juga mendapatkan pembinaan mental spiritual serta kontrol prestasi mereka di sekolah.

Dalam waktu dekat LMI cabang Blitar akan melaunchingkan Sub program Rumah Pintar, untuk membekali anak yatim dan anak-anak terlantar dengan keahlian dan keterampilan sehingga targetnya mereka bisa hidup mandiri. Semoga dengan partisipasi para donatur program ini akan segera terwujud. Amin

Profil LMI

SEJARAH
Bermula dari gagasan alumnus STAN-PRODIP (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Program Diploma) KEUANGAN Jakarta yang bekerja sebagai pegawai di lingkungan Departemen Keuangan dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) di wilayah Jawa Timur yang melihat perlunya pembentukan suatu lembaga formal yang dapat memberikan solusi terpadu tentang masalah ekonomi dan sosial di kalangan ummat Islam khususnya di Jawa Timur. Problem yang mendesak adalah perlunya suatu lembaga yang mengakumulasi potensi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) dan selanjutnya melakukan pendistribusian dan pengelolaan secara tepat. Maka pada 17 September 1994 bertempat di Turen, Malang para alumni sepakat untuk membentuk sebuah lembaga yang bernama Yayasan Lembaga Manajemen Infaq Ukhuwah Islamiyah atau disingkat (LMI-UI) yang kemudian sekarang lebih dikenal dengan nama LMI ( Lembaga Manajemen Infaq).

Ada delapan personil yang terlibat dalam pertemuan di Turen, Malang diantaranya Agus Supartono, Muhammad Razikun, Helmy Afrul, Achmad Subagyo, Chandra Hadi, Achmad Fauzi, Agung Mediawan, dan Taridi.

LMI berdiri sebagai sebuah Yayasan Sosial yang tercatat dengan Akta Notaris Abdurachim, S.H., No.11, tanggal 4 April 1995 dengan nama Yayasan Lembaga Manajemen Infaq Ukhuwah Islamiyah. Dan kini, dengan SK gubernur No 451/1701/032/2005, Lembaga Manajemen Infaq (LMI) disahkan sebagai LAZ propinsi Jawa Timur.

Terus Berkembang

LMI mempunyai kegiatan utama menghimpun, mengelola, dan menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh (ZIS) serta berusaha menciptakan iklim dan sarana bagi berkembangnya ekonomi dan sosial ummat Islam.

Awalnya Pusat Kegiatan LMI pertama kali berada di jalan Pucang Anom Timur No Surabaya kemudian sejak tahun 1997 pindah ke Jalan Gubeng Jaya I/41A Surabaya Telp. (031) 503 8567 sampai tahun 2005. Setelah itu LMI mempunyai sekretariat di Jalan Nginden Intan Raya No 12 Telp. (031) 5998484 Fax (031) 5920299 sampai dengan sekarang.Kini, LMI telah berkembang dengan 18 cabang yang tersebar di seluruh Jawa Timur. Dengan sejumlah program yang unik dan kreatif, LMI semakin menunjukkan perannya dalam pemberdayaan masyarakat.

Demikian juga dengan sisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus bertambah. Berawal dari hanya 1 (satu) orang SDM yang diberi amanah untuk fokus sebagai pengelola lembaga. Pada tahun 2000 struktur kepengurusan LMI dirubah dengan menambahkan Dewan Pengurus dan Dewan Direksi. LMI mengangkat Firnawan Hendrayanto sebagai Direktur Harian pertama kali bulan Juli tahun 2002 dengan masa kerja sampai bulan Desember 2002. Kemudian pada bulan April 2003 mengangkat Agus Fathony sebagai direktur LMI yang kedua. Beliau bertugas sebagai direktur LMI selama 1 (satu) bulan. Kemudian pada bulan Mei 2003 Dewan Pengurus mengangkat Nurkholik sebagai direktur LMI yang baru dengan masa kerja sampai dengan bulan Desember 2004. Bulan Januari 2005 mengangkat Joko Erwanto sebagai direktur baru LMI. Beliau menjabat sebagai direktur LMI sampai bulan April 2006. Dalam rentang waktu bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Februari 2007 Dewan Pengurus mengangkat Agung Wijayanto sebagai Pjs Direktur LMI. Kemudian pada bulan Maret 2007 Dewan Pengurus mengangkat Sigit Prasetya sebagai direktur LMI sampai bulan September 2008. Dan di bulan Oktober 2008 Direktur LMI dipegang oleh Wahyu Novyan, S.Sos, sampai sekarang. Kini, seiring dengan perjalanan waktu, SDM LMI menjadi 113 orang di seluruh Jawa Timur. Jumlah ini belum termasuk relawan dengan semua tingkatan.

Kemudian, pada Rapat Kerja 2008 lalu, LMI memamantapkan diri dengan tampil sebagai lembaga dana sosial yang tidak hanya mengelola dana ZIS, namun juga termasuk wakaf, hibah dan dana sosial lainnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan ini, LMI semakin kokoh dalam mengarus utamakan ZISWAF dan menjadi semakin mengakar di level lokal dan nasional.

Ibarat padi, LMI semakin berisi semakin menunduk, makin tua, makin bijaksana. LMI pun mencaoba semakin peduli kepada masyarakat tak berpunya melalui program-program pemberdayaanya. Impian akan Indonesia sejahtera pun semoga bisa direalisasikan.
Dilubuk hati , Diujung pikiran. Peduli Untuk Berbagi, Siapapun Kita Menyimpan Energi. Peduli Untuk Berbagi.

VISI 2010

Menjadi lembaga dana sosial yang mengakar di Jawa Timur dan berperan di tingkat nasional serta menjadi pelopor dalam mengarusutamakan, menghimpun dan mendayagunakan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya untuk pemberdayaan ummat.

MISI
  1. Mengarusutamakan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya sebagai sumberdaya pemberdayaan ummat, melalui sosialisasi dan pendidikan publik;

  2. Menghimpun zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya secara profesional, transparan, akuntabel;

  3. Mendayagunakan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya secara tepat sasaran dan mengedepankan kemitraan profesional;

  4. Melayani para pemangku kepentingan secara baik dan tepat melalui peningkatan terus menerus tata kelola kelembagaan, penguatan budaya kepedulian, learning & growth , kekokohan proses internal, dan in-time-delivery service .


ARTI LOGO LMI

Philosophy
Berani menjadi Pionir dalam pencetusan Program Kemanusiaan

Bentuk Logo
Garis lengkung bebas berwarna hijau tua diatas tulisan LMI menggambarkan bahwa LMI sebuah lembaga kemanusiaan yang dinamis. Fontologi/ bentuk huruf LMI berwarna hitam yang lentur menggambarkan kematangan serta dapat diandalkan.

Warna Logo
Garis bebas berwarna hijau tua dan oranye menggambarkan semangat yang terpancar dari organisasi sedangkan garis hijau muda di sisi paling atas menggambarkan program-program LMI yang selalu "up to date".

Tagline
"Care to Share" dalam bahasa Indonesia berarti kepedulian untuk berbagi dan hal tersebut mempertegas posisi LMI sebagai lembaga kemanusiaan yang lebih peduli.

sumber"lmi-amilzakat.com"