Rabu, 09 Maret 2011

LOUNCHING BEASISWA PINTAR “CERIA” 2011


Pada hari minggu (13/02) bertempat di masjid Al-Furqon depan kantor LMI blitar, LMI mengadakan lounching beasiswa pintar “ceria-cerdas,iman dan berakhlaq mulia” periode 2011. Acara yang di laksanakn pada pukul 13.00 sampai 15.00 ini di hadiri oleh 85 anak asuh LMI yang terdiri dari yatim dan duafa bersama orang tuanya,selain itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Blitar yaitu Bp.Sujarwo S.Pd,M.M, serta trainer dari kota Blitar yang biasa di sapa dengan bang Yopi Yaprin.
Acara diawali dengan perkenalan LMI pada anak asuh dan orang tua yang di lakukan oleh Kepala cabang LMI Blitar Bp.Asep Yanto S.Pd.T,kemudian di lanjutkan oleh sambutan dari perwakilan Dinas Pendidikan Kota Blitar,Bpk.Sujarwo,S.Pd.M.M,dalam sambutannya beliau berpesan pada anak-anak binaan LMI Blitar agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan LMI untuk meraih cita-cita mereka,selain untuk anak-anak Pak sujarwo juga berpesan pada orang tua anak asuh agar menggunakan beasiswa dari LMI ini untuk keperluan dan kepentingan sekolah anak.
Acara di lanjutkan dengan trainig pendidikan anak dengan tajuk pendidikan anak yang baik dan benar oleh bang yopi. Beliau menyampaikan betapa berharganya masa kecil anak-anak untuk membangun kedekatan emosi,menciptakan pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Beliau juga menuturkan bahwa anak di lahirkan dengan kecerdasan yang luar biasa,tidak ada anak yang bodoh,hanya saja mereka belum tahu tentang suatu hal dan itu merupakan tugas kita sebagai orang tua untuk menjadikan mereka tahu dengan cara yang benar dan baik. Antusiasme dari orang tua dan anak sangat tinggi.
Acara pada sore itu di tutup dengan pembagian beasiswa Pintar-Ceria untuk 85 anak yatim dan duafa dari wilayah kota dan kabupaten Blitar. Para muzaki di manapun anda berada, ingin menjadi orang tua asuh untuk mereka? Bergabung dengan LMI blitar dan jadilah orang tua asuh bagi 85 anak yatim dan duafa ini.

SEHATI BANTU IBU DAN BUAH HATI


Senyum bahagia sekaligus cemas tergurat jelas di wajah Andri wicakono.sabtu siang (12/02) itu ia tengah menunggu kelahiran anak ke-4 nya. Sang istri Ti’in sri wahyuni akan melakukan proses persalinan dengan bantuan bidan agar lebih murah. Tepat pada pukul 11.25 terdengar tangisan bayi laki-laki yang sehat dengan berat badan 2,7 kg di salah satu bidan wilayah kota perbatasan. Namun sesaat setelah persalinan tiba-tiba bu tiin mengalami pendarahan,untung saja bidan yang menanganinya cukup terampil sehingga denga cepat pendarahan dapat segerah dii hentikan.
Beberapa waktu sebelumnya salah satu muzaki LMI menghubungi LMI, menginformasikan bahwa ada keluarga yang membutuhkan bantuan,maka Crew LMI Blitar meluncur k rumah sederhana yang beralamat di Jl.Majapahit no 28 kecamatan sananwetan untuk memberikan bantua biaya persalinan pada pasangan bpk.andri yang berprofesi sebagai pekerja serabutan dan bu ti’in yang hanya menjalankan usaha jahit permak baju.
Dengan perasaan haru dan bahgia mereka menerima bantuan biaya persalinan dari LMI Blitar, tak lupa ucap syukur dan terimakasih beliau ucapkan. Kini senyum kelegaan menghiasi wajah bpk andri da bu ti’in. ucap syukur dan doa semoga anak nya menjadi anak yang soleh baliau ucapkan sembari mencium kening putra ke-4nya ini.
Para muzakki yang budiman kisah diatas memberikan kesadaran kepada kita begitu berarti bagi kelahiran generasi yang akan menjadi penerus kejayaan islam , Sudahkah kita sisihkan sebagian rizki kita untuk mereka?

SEHATI PERANGI KISTA


Rasa sakit di sekitar pinggang dan perut Semakin menyiksa bu Aminah (36) sejak sebulan terakhir ini,Dulunya rasa sakitnya tidak separah ini,Sehingga Aminah hanya menganggapnya penyakit ringan,dia fikir ini hanya penurunan kantung rahim yang biasa di sebut Kengser oleh orang pada umumnya.karena keterbatasan biaya dan pengetahuan dia hanya memijatkan bagian tubuh yang terasa sakit,,
Namun lama kelamaan rasa sakit itu semakin menjadi,dan pada akhirnya suami bu aminah memeriksakannya ke dokter. Pada saat itu dokter telah memfonis bahwa terdapat kista dalam rahim bu aminah. “Saya tidak dapat berfikir apapun saat dokter memfonis kista menyerang saya,yang ada dalam bayangan saya Cuma dua anak saya mbak”.ucap bu aminah dengan derai air mata di pipinya kepada krew LMI Cab. Blitar saat bertandang kerumahnya.
Merupakan waktu istirahat untuk bu Aminah saat ini pasca oprasi pengangkatan kantung rahim untuk mencegah penyakit kistanya semakin menyebar. Walau masih tampak pucat senyum di bibirnya tak pernah lepas dia hadirkan di hadapan kami,tanda keiklasannya pada Sang Maha Kuasa terhadap hidupnya.
Kunjungan LMI selain silaturahim juga untuk menyalurkan sedikit bantuan untuk bu Aminah ini sangat membuat beliau bahagia dan terharu,ucap syukur tak lupa beliau panjatkan dengan derai air mata. “Alhamdlulilah,Terimakasih untuk LMI yang sudah berkenan membantu saya”.(yuli/blitar)

Seimbangkan IMTAQ – IPTEK


Sejak di lounchingkan pada desember lalu RUPIN LMI Blitar telah merangkul sekitar 28 Anak yatim dan duafa sebagai anak didik. Program pemberian bimbingan belajar dan baca Al-Qur’an yang di suguhkan di rumah pintar merupakan layanan bebas biaya,Sehingga dapat membantu mereka bagi yang membutuhkan bimbingan tambahan belajar namun terhalang dengan tidak adanya biaya.Bimbingan tambahan belajar ini sangat membantu mereka dalam belajar,selain pemberian tambahan belajar mereka juga di ajarkan untuk mengaji dan membaca al-qur’an.kegiatan tersebut diyakini akan menyeimbangkan IMTAQ dan IPTEK anak-anak sebagai calon penerus bangsa.
“untung saja ada bimbel gratis dari LMI,jadi aku bisa mendapatkan bimbingan tambahan,kalau tidak pasti aku tidak bisa ikut bimbel semacam ini,Terimakasih LMI” Celetuk nita gadis manis yang merupakan Salah satu anak bimbingan RUPIN LMI Blitar.(yuli/blitar)s

Senin, 21 Februari 2011

BERBAGI SEHATI

SEHATI BANTU IBU DAN BUAH HATI
senyum bahagia sekaligus cemas tergurat jelas di wajah Andri wicakono.sabtu siang (12/02) itu ia tengah menunggu kelahiran anak ke-4 nya. Sang istri Ti’in sri wahyuni akan melakukan proses persalinan dengan bantuan bidan agar lebih murah. Tepat pada pukul 11.25 terdengar tangisan bayi laki-laki yang sehat dengan berat badan 2,7 kg di salah satu bidan wilayah kota perbatasan. Namun sesaat setelah persalinan tiba-tiba bu tiin mengalami pendarahan,untung saja bidan yang menanganinya cukup terampil sehingga denga cepat pendarahan dapat segerah dii hentikan.
Beberapa waktu sebelumnya salah satu muzaki LMI menghubungi LMI, menginformasikan bahwa ada keluarga yang membutuhkan bantuan,maka Crew LMI Blitar meluncur k rumah sederhana yang beralamat di Jl.Majapahit no 28 kecamatan sananwetan untuk memberikan bantua biaya persalinan pada pasangan bpk.andri yang berprofesi sebagai pekerja serabutan dan bu ti’in yang hanya menjalankan usaha jahit permak baju.
Dengan perasaan haru dan bahgia mereka menerima bantuan biaya persalinan dari LMI Blitar, tak lupa ucap syukur dan terimakasih beliau ucapkan. Kini senyum kelegaan menghiasi wajah bpk andri da bu ti’in. ucap syukur dan doa semoga anak nya menjadi anak yang soleh baliau ucapkan sembari mencium kening putra ke-4nya ini.
Para muzakki yang budiman kisah diatas memberikan kesadaran kepada kita begitu berarti bagi kelahiran generasi yang akan menjadi penerus kejayaan islam , Sudahkah kita sisihkan sebagian rizki kita untuk mereka?

Rabu, 22 Juli 2009

Inferil Bisa Terjadi Pada Laki-Laki


(oleh dr.Sas Alwafi) Donatur LMI Cab.Blitar



Sering kali kita menjumpai pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan telah melakukan hubungan badan sabagaimana layaknya tanpa alat kontrasepsi mengalami kesulitan untuk memperoleh anak. Dalam istilah kedokteran keadaan ini disebut infertil (ketidaksuburan). Dalam penelitian yang pernah dipublikasikan angka kejadian infertile mencapai 15 % dari seluruh pasangan. Di masa lalu kejadian ini dianggap identik dengan ketidaksuburan wanita, namun hal ini tidak sepenuhnya benar sebab 40% pasangan infertil terdiri atas pria.
Untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan suatu pasangan, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada laki-laki terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena pemeriksaan pada wanita lebih invasive (menimbulkan trauma jaringan). Pemeriksaan yang dilaukan adalah analisa semen yang merupakan tes utama pada kasus infertilitas pada laki-laki. Hasil yang bisa dipoeroleh dari analisa semen adalah; volume, kekentalan, tingkat keasaman (PH), warna, konsentrasi, peregerakan dan bentuk sperma. Adapun parameter semen yang normal menurut WHO adalah; volume 1,5 sampai 5 ml, kepadatan seper
Ma lebih dari 20 juta seperma tiap ml, pergerakan (motilitas) lebih dari 50 % marfologi normal sperma lebih dari 30 %. Sel darah putih 0-5.
Infertil dapat disebabkan oleh ; infeksi saluran kemih, penyakit menular sexual, kelainan buah zakar tidak turun (undescensus testicle), hernia scrotalis (hernia yang masuk kantung buah zakar) varikokel (peleburan pembuluh darah balik (vena) pada kantung zakar), hipo/epispadia (kelainan letak lubang kancing), kangker buah zakar, impoten, terpapar panas, mandi air panas, rokok, usia, dan faktor keturunan.
Penyebab infertil ada yang dapat diperbaiki dan ada pula yang tidak dapat diperbaiki. Penyaklit karena infeksi ( infeksi saluran kemih, penyekit menular sexual, peradangan prostat) diatasi dengan pemberian antibiotic dan menghindari tertular. Buah zakar tidak turun, hernia skrotalis, varikokel, bisa dilakukan pembedahan. Pada buah zakar yang tidak turun tindakan bedah sebaiknya dilakukan pada tahun pertama kehidupan, karena kemunduran (degenerasi) dan gangguan perkembangan sel benih (dysplasia germ cell) dimulai sejak bayi usia dini. Pada varikokel pembedahan (repair=operasi) dilakukan pada pasangan infertil yang wanitanya normal dan laki-lakinya memiliki satu atau lebih perameter analisa semen abnormal. Tingkat perbaikan semen mencapai 70 % dan kemapuan kehamilan mencapai 60% pada dua tahun pertama setelah operasi. Bahkan pada kasus terburuk yang tidak ada harapan untuk dilakukan “bayi tabung” kerena tidak memiliki sperma atau tidak ada sperma yang bergerak (motil), pembedahan menberikan harapan perbaikan jumlah sperma atau pergerakannya.
Sedangkan impoten dapat disebabkan penyakit antara lain kencing manis dan darah tinggi. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan obat dan gaya hidup sehat (diet dan olahraga). Sedangkan kondisi terpapar panas (misalnya memakai celana ketat) dan mandi air panas perlu dihindari kerena akan mengganggu produksi sperma. Disamping perlunya menghindari minuman alkohol dan rokok, tercukupinya kebutuhan vitamin C dapat berguna untuk mengimbangi radikal bebas pada rokok.
Sementara itu faktor usia dan keturunan merupakan hal yang tidak dapat diperbaiki. Namun masih tetap ada harapan untuk memperoleh keturunan dengan adanya teknologi “bayi tabung” (IVF=In Vitro Fertilization). Teknik ini dilakukan pada pasangan yang gagal memperoleh keturunan dengan terapi kasus (operasi, pengobatan, gaya hidup dan lain-lain) dan pada laki-laki yang analisa semennya normal (tanpa adanya masalah ketidaksuburan pada pihak wanita) tapi masih belum memiliki anak. Bahkan perkembangan teknologi bayi tabung saat ini sudah mampu melakukan teknik yang dinamakan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) dimana sperma disuntikan ke dalam sytoplasma sel telur. Pada ICSI ini hanya dibutuhkan satu sperma hidup untuk membuahi sel telur sehingga laki-laki yang memiliki sedikit spermapun mampu menjadi seorang ayah. Namun, tingkat keberhasilan teknik ini hanya berkisar 30%. Semua kembali pada Allah SWT Tuhan yang maha menciptakan. Walaahu a’lam.

Senin, 13 Juli 2009

TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik - kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas - dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali - pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir. Yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan - "kue" yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah - ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang) . Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung - dengan istilah "kita", bukannya "aku". Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga - bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ?), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah.
Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya.
Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru.
Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

Rekening Bank Emosional

Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di Bank, kita memasukkan simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati, menepati janji, dan bersikap setia walaupun orang yang bersangkutan tidak hadir, meningkatkan saldo kepercayaan. Tidak murah hati, melanggar janji, dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi atau bahkan menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.

Paradigma

Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia, yang belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma adalah petanya, bukan wilayahnya. Paradigam adalah lensa kita, lewat mana kita lihat segalanya, yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan kita selama ini.

Referensi: Diambil dari ringkasan buku 7 Habits


Suwun.. TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik - kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas - dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir

Segalanya diciptakan dua kali - pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir. Yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan - "kue" yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah - ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang) . Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung - dengan istilah "kita", bukannya "aku". Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga - bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ?), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah.
Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya.
Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru.
Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.

Rekening Bank Emosional

Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di Bank, kita memasukkan simpanan ke atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati, menepati janji, dan bersikap setia walaupun orang yang bersangkutan tidak hadir, meningkatkan saldo kepercayaan. Tidak murah hati, melanggar janji, dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi atau bahkan menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.

Paradigma

Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia, yang belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma adalah petanya, bukan wilayahnya. Paradigam adalah lensa kita, lewat mana kita lihat segalanya, yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan kita selama ini.

Referensi: Diambil dari ringkasan buku 7 Habits
tulisannya kang 'Ibnu Siswanto"


Suwun..