Rabu, 22 Juli 2009

Inferil Bisa Terjadi Pada Laki-Laki


(oleh dr.Sas Alwafi) Donatur LMI Cab.Blitar



Sering kali kita menjumpai pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan telah melakukan hubungan badan sabagaimana layaknya tanpa alat kontrasepsi mengalami kesulitan untuk memperoleh anak. Dalam istilah kedokteran keadaan ini disebut infertil (ketidaksuburan). Dalam penelitian yang pernah dipublikasikan angka kejadian infertile mencapai 15 % dari seluruh pasangan. Di masa lalu kejadian ini dianggap identik dengan ketidaksuburan wanita, namun hal ini tidak sepenuhnya benar sebab 40% pasangan infertil terdiri atas pria.
Untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan suatu pasangan, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada laki-laki terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena pemeriksaan pada wanita lebih invasive (menimbulkan trauma jaringan). Pemeriksaan yang dilaukan adalah analisa semen yang merupakan tes utama pada kasus infertilitas pada laki-laki. Hasil yang bisa dipoeroleh dari analisa semen adalah; volume, kekentalan, tingkat keasaman (PH), warna, konsentrasi, peregerakan dan bentuk sperma. Adapun parameter semen yang normal menurut WHO adalah; volume 1,5 sampai 5 ml, kepadatan seper
Ma lebih dari 20 juta seperma tiap ml, pergerakan (motilitas) lebih dari 50 % marfologi normal sperma lebih dari 30 %. Sel darah putih 0-5.
Infertil dapat disebabkan oleh ; infeksi saluran kemih, penyakit menular sexual, kelainan buah zakar tidak turun (undescensus testicle), hernia scrotalis (hernia yang masuk kantung buah zakar) varikokel (peleburan pembuluh darah balik (vena) pada kantung zakar), hipo/epispadia (kelainan letak lubang kancing), kangker buah zakar, impoten, terpapar panas, mandi air panas, rokok, usia, dan faktor keturunan.
Penyebab infertil ada yang dapat diperbaiki dan ada pula yang tidak dapat diperbaiki. Penyaklit karena infeksi ( infeksi saluran kemih, penyekit menular sexual, peradangan prostat) diatasi dengan pemberian antibiotic dan menghindari tertular. Buah zakar tidak turun, hernia skrotalis, varikokel, bisa dilakukan pembedahan. Pada buah zakar yang tidak turun tindakan bedah sebaiknya dilakukan pada tahun pertama kehidupan, karena kemunduran (degenerasi) dan gangguan perkembangan sel benih (dysplasia germ cell) dimulai sejak bayi usia dini. Pada varikokel pembedahan (repair=operasi) dilakukan pada pasangan infertil yang wanitanya normal dan laki-lakinya memiliki satu atau lebih perameter analisa semen abnormal. Tingkat perbaikan semen mencapai 70 % dan kemapuan kehamilan mencapai 60% pada dua tahun pertama setelah operasi. Bahkan pada kasus terburuk yang tidak ada harapan untuk dilakukan “bayi tabung” kerena tidak memiliki sperma atau tidak ada sperma yang bergerak (motil), pembedahan menberikan harapan perbaikan jumlah sperma atau pergerakannya.
Sedangkan impoten dapat disebabkan penyakit antara lain kencing manis dan darah tinggi. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan obat dan gaya hidup sehat (diet dan olahraga). Sedangkan kondisi terpapar panas (misalnya memakai celana ketat) dan mandi air panas perlu dihindari kerena akan mengganggu produksi sperma. Disamping perlunya menghindari minuman alkohol dan rokok, tercukupinya kebutuhan vitamin C dapat berguna untuk mengimbangi radikal bebas pada rokok.
Sementara itu faktor usia dan keturunan merupakan hal yang tidak dapat diperbaiki. Namun masih tetap ada harapan untuk memperoleh keturunan dengan adanya teknologi “bayi tabung” (IVF=In Vitro Fertilization). Teknik ini dilakukan pada pasangan yang gagal memperoleh keturunan dengan terapi kasus (operasi, pengobatan, gaya hidup dan lain-lain) dan pada laki-laki yang analisa semennya normal (tanpa adanya masalah ketidaksuburan pada pihak wanita) tapi masih belum memiliki anak. Bahkan perkembangan teknologi bayi tabung saat ini sudah mampu melakukan teknik yang dinamakan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) dimana sperma disuntikan ke dalam sytoplasma sel telur. Pada ICSI ini hanya dibutuhkan satu sperma hidup untuk membuahi sel telur sehingga laki-laki yang memiliki sedikit spermapun mampu menjadi seorang ayah. Namun, tingkat keberhasilan teknik ini hanya berkisar 30%. Semua kembali pada Allah SWT Tuhan yang maha menciptakan. Walaahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar